Ford Bronco listrik, yang dikembangkan melalui usaha patungan JMC-Ford, telah resmi memasuki pasar Tiongkok dengan harga awal sekitar $32,640 USD (229,800 yuan). Langkah ini merupakan upaya langsung untuk menangkap segmen pasar Kendaraan Energi Baru (NEV) yang sedang berkembang di Tiongkok, khususnya di kalangan konsumen yang mencari crossover listrik berkemampuan off-road.
Dirancang untuk Pasar Cina
Kedatangan Bronco di Tiongkok sangatlah strategis. Kendaraan ini menawarkan powertrain yang bertenaga, sistem bantuan pengemudi canggih (ADAS), dan bahasa desain yang sangat mirip dengan Bronco Sport bertenaga bensin yang populer. Fitur utamanya mencakup output daya puncak hingga 416 tenaga kuda (310 kW) dan rangkaian lengkap 31 sensor ADAS.
Spesifikasi & Desain Teknis
Bronco sepanjang 5 meter dirancang untuk medan terjal. Dimensinya (5025/1960/1825 mm) dan jarak sumbu roda 2.950 mm memberikan stabilitas, sementara ground clearance minimum 220 mm dan sudut pendekatan/keberangkatan 30°/32° memastikan kemampuan off-road.
Interiornya dilengkapi dengan pengalaman mewah: kursi depan berpemanas dan berventilasi, kursi belakang berpemanas (di trim lebih tinggi), bagasi luas 497 liter, ditambah tambahan bagasi depan 160 liter dalam versi serba listrik (BEV). Kabinnya dilengkapi layar sentuh 15,6 inci, AR-HUD, cluster instrumen digital, dan bahkan kulkas 7,5 liter.
Opsi & Harga Powertrain
Ford menawarkan versi kendaraan listrik serba listrik (BEV) dan kendaraan listrik jarak jauh (EREV):
- BEV: Motor listrik ganda menghasilkan 445 hp (332 kW), ditenagai oleh baterai LFP 105,4 kWh untuk jangkauan CLTC 650 km.
- EREV: Mesin pembakaran internal (ICE) 1,5 liter menghasilkan tenaga 148 hp (110 kW), dipasangkan dengan baterai BYD Blade 43,7 kWh untuk jangkauan CLTC 220 km. Dikombinasikan dengan motor listrik (310 kW), model EREV mencapai jarak tempuh gabungan 1.220 km.
Harga berkisar dari $32.640 hingga $40.160 USD (229.800 hingga 282.800 yuan), tergantung pada level trim.
Mengapa Ini Penting
Masuknya Bronco listrik ke Tiongkok penting karena beberapa alasan. Pertama, ini menunjukkan komitmen Ford terhadap pasar NEV Tiongkok. Kedua, pengujian ini menguji apakah pengenalan merek Bronco yang mapan akan menghasilkan penjualan dibandingkan pesaing domestik. Terakhir, ketergantungan kendaraan pada teknologi Nvidia dan BYD menyoroti meningkatnya kerja sama antara produsen mobil internasional dan pemasok teknologi Tiongkok.
Kesuksesan Bronco di Tiongkok akan bergantung pada seberapa efektif Ford memposisikannya sebagai mobil listrik premium dengan kemampuan off-road, yang membedakannya dari alternatif domestik yang lebih terjangkau.
